Thursday 23 July 2015


Tulisan Idris Arpandai di Kompasiana.

Saya setuju dengan tulisan Idris Arpandai ini..Emang orang tua sekarang cenderung membanggakan nilai daripada attitude si anak. Di jalan sering kita melihat anak anak muda yang belum cukup umur sudah  naik motor. ngebut pula plus knalpot yang berisiknya ampun. atau kadang kalo di bis kota, yang muda kayaknya cuek aja dengan orang tua yang berdiri.
Pelejaran etika emang seyogyanya yaa dari orang tua dulu di rumah, setelah itu baru peran guru di sekolah akan muncul. Saya kepengen banget anak anak saya mengerti dengan cara beretika di rumah maupun di sekolah. Yah pelan-pelanlah yaa..
Monggo di baca ..tulisan ini bukan tulisan saya tapi saya pikir tulisan ini sangat bermanfaat buat saya soo saya simpen hehehe....

http://www.kompasiana.com/idrisapandi/ketika-ridwan-kamil-menampar-wajah-pendidikan-kita_55af6f86b27a61a22b1e24ba

Rabu, 22 Juli 2015, Walikota Bandung Ridwan Kamil mem-posting sebuah foto di facebook di mana Kang Emil sapaan akrabnya menghukum seorang pengendara motor yang melanggar lalu lintas dengan menyuruhnya push up. Sontak foto itu mendapatkan ribuan like dan komentar intinya mendukung langkah sang walikota tersebut.
Sepanjang pengetahuan Penulis, baru kali ini ada kepala daerah yang menghukum pelanggar lalu lintas. Hal ini dapat ditafsirkan sebagai bentuk kepedulian Sang Walikota terhadap ketertiban lalu lintas khususnya di Kota Bandung. Selama ini, urusan ketertiban lalu lintas diserahkan kepada polisi. Kalau jalanan macet, yang disalahkan adalah polisi. Padahal di samping tenaga personil kepolisian yang terbatas, juga para pengguna jalan yang tidak tertib dan tidak menaati rambu-rambu lalu lintas. Rambu-rambu lalu lintas yang terpasang di sepanjang jalan bukan dijadikan patokan yang harus taati, tetapi seolah-olah hanya asesoris jalan raya saja.
Di balik hukuman yang diberikan Kang Emil kepada pelanggar lalu lintas yang ternyata seorang sarjana tersebut, ada satu komentarnya yang menarik perhatian Penulis, yaitu Ternyata kepintaran tidak berbanding lurus dengan kedisiplinan sederhana”. Dari komentar tersebut dapat disimpulkan bahwa Walikota Bandung tersebut mengkritisi gagalnya pendidikan dalam membentuk karakter manusia. Sekolah yang tinggi tidak menjamin seseorang memiliki kepribadian atau budi pekerti yang baik.
Komentar Kang Emil tersebut telah “menampar” wajah pendidikan kita yang selalu bangga dengan angka-angka yang tertera pada raport atau IPK. Kadang orang tua merasa bangga kalau nilai raport atau IPK anaknya sangat baik atau cumlaude, tetapi kurang memperhatikan bagaimana sikap, perilaku, tutur kata, dan sopan santunnya ketika bergaul di rumah, sekolah, atau di lingkungan sekitar.
Pendidikan Indonesia terlalu cognitive minded alias berorientasi kepada aspek kognitif, sementara aspek afektif dan psikomotornya kurang diperhatikan. Dampaknya, banyak orang yang pintar, tapi korupsi, suka melakukan plagiarisme, suka berkata-kata kotor, berperilaku tidak sopan, egois, emosional, tempramental, suka buang sampah sembarangan, suka melanggar lalu lintas, dan berbagai perilaku buruk lainnya.
“Tamparan” Ridwan Kamil tersebut perlu menjadi sarana introspeksi bagi para pemangku kepentingan pendidikan mulai dari tingkat paling tinggi sampai paling rendah untuk memperbaiki orientasi pendidikan. Menurut Driyarkara, hakikat pendidikan adalah untuk memanusiakan manusia. Sepanjang manusia belum menjadi manusia seutuhnya, berarti pendidikan belum berhasil mencapai tujuannya.
Pendidikan adalah proses internalisasi nilai-nilai kebaikan kepada manusia agar dia menjadi manusia yang beradab, taat pada norma dan hukum, disiplin, memiliki etos kerja yang tinggi, memiliki moralitas dan budi pekerti yang baik. Pendidikan berlangsung dari mulai lingkup yang kecil seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan adalah sebuah proses yang tidak pernah berhenti, berlangsung sepanjang seorang manusia hidup di muka bumi. Dalam proses mendidik, hal yang perlu diperhatikan adalah perlu adanya keteladanan orang tua, guru, pemimpin, aparat pemerintah, aparat hukum, dan masyarakat secara umum.

Kurikulum 2013
Tahun 2013 Kemdikbud meluncurkan Kurikulum 2013 dimana kurikulum ini lebih menekankan kepada aspek sikap peserta didik. Peserta didik bukan hanya diarahkan memiliki pengetahuan yang keterampilan yang mumpuni tetapi juga memiliki sikap yang mantap. Sikap ini kaitannya dengan sikap spiritual yaitu seorang peserta didik menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Sementara sikap sosial adalah bagaimana seorang peserta memiliki kepribadian yang baik, seperti peduli dan mau membantu terhadap kesusahan orang, berjiwa toleran, mau bergotong royong, mau bekerja sama, menghormati perbedaan pendapat, jujur, disiplin, taat hukum,  sopan, santun, mau berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain, mencintai lingkungan, dan sebagainya.
Penguatan sikap harus diawali dari lingkungan keluarga sebagai lingkungan yang paling kecil. Misalnya, ketika ingin menanamkan sikap taat berlalu lintas kepada anak, orang tua jangan mengizinkan anaknya yang belum cukup umur dan belum memiliki SIM untuk mengendarai sepeda motor, memberikan contoh tertib berlalu lintas, dan sebagainya. Lalu pihak sekolah dan Pemerintah/ Polri/ masyarakat melaksanakan pendidikan lalu lintas bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat. Dengan demikian, maka kasus pelanggaran sebagaimana yang diposting oleh Ridwan Kamil tersebut diharapkan tidak akan terulang lagi. Semoga...!!!
*) Keterangan Gambar: Walikota Bandung Ridwan Kamil menyuruh push up seorang pengendara motor yang melawan arus di jalan raya. (Foto : www.infobdg.com)

Sunday 19 July 2015

MOTIF SELIIMUT UNIK (UNIQUE BLANKET)









Lagi kepengen belajar craft :
jadi ngumpulin berbagai gambar dari facebook DIY Craft Project
Nanti kalau ada waktu dan bahan akan mulai di eksekusi




















Suka ya tonton, gak suka yah pindahin channel !

Ini adalah tulisan Arham Kendari di kompasiana....
Suka sekali sama tulisan Om satu ini...yaa emang saya lagi muak banget  tontonan televisi nasional kita. Rasanya saya udah gak sabar untuk punya uang dan pasang tv kabel ajah. sekarang sama suami paling nonton metro tv, dan on the spot di Trans Tujuh, karena menurut saya cuma dua channel itu yang memiliki tontonan yang bermanfaat. Dulu anak saya si Dzaki(6 tahun), sempet suka banget sama film Naruto, tapi Alhamdulillah pelan pelan saya bisa kasih pengertian..akhirnya dia gak nonton lagi. Cuma si Kak Tara(3 SMP) jaja yang belom bisa berpaling dari Naruto. Paling paling yang di tonton sekarang cuma SpongeBob aja dan Masha sekali sekali atau Curious George. Kalo saya dan suami sekarang juga lagi tergila gila sama Preman Pensiun. Di banding sinteron yang laen, yang ini lebih mendidik. dan kocak lagi...Nyesel pokoknya yang gak nonton. Sama kalo Di bawah Lindungan Aba itu juga bagus tuh..jempol. Kalo yang lain hadehhh...bikin dosa ajah. Apalagi sekarang lagi deras derasnya film impor dari India. ampun dehhhh..Belom lagi acara gosip..ampun dijeeeee...


sebenernya serba salah juga sih, kalau mau pasang TV kabel, saya takutnya anak saya Si Atha(5 tahun) balik lagi kayak dia sebelumnya yaitu ngomongnya bahasa Inggris melulu secara dulu dulu tontonan dia yang berbahasa inggris semua. Setahun belakangan ini kemajuan Atha sudah sangat jauh, kosakata dalam bahasa Indonesia sudah banyak walaupun belom sebanyak anak usia dia. Kalau kabel tv kan bahasa nya bahasa Inggris semua, nanti gagal lagi deh terapi kita hiks hiks..mana si Balqies juga sepertinya telat wicara juga... hiks serba salah. yah kita liat aja nantilah hehehe....

 link asli di bawah ini , gambar di copas dari link tersebut... Ide gambarnya menurut saya luar biasa.. mengena sekali.
http://www.kompasiana.com/arhamkendari/inilah-racun-yang-kita-sebut-hiburan-komik-inside_552a97896ea834744e552d4b

Disadari atau tidak, inilah tontonan hiburan yang mengisi hari-hari kita, sekaligus tuntunan moral bagi putra-putri kita. Maaf, karena gambar ini saya buat  sekadar lucu-lucuan, jadi mohon menyikapinya jangan dibawa serius. Hehehe.. Sebagian dari kita mungkin tak mau repot, gemar menyederhanakan masalah, salah satunya dengan mengatakan : "suka, ya nonton. Gak suka, ya pindahin channel". Atau mengatakan "kuasa di tangan kita yang pegang remot, gitu aja repot". Ya itu memang solusi, tapi maaf, itu solusi jangka pendek. Okelah konten yang saya kritisi berikut dikerjakan oleh tim-tim kreatif dengan proses yang tidak mudah.

Hasilnya juga menafkahi banyak orang. Tapi, bukankah naif rasanya jika hanya memikirkan nasib orang-orang dibaliknya tapi mengabaikan jutaan rakyat Indonesia yang mungkin saja resah dan sudah masuk dalam kategori muak dengan tayangan-tayangan yang kebanyakan pembodohan massif tersebut? Yang perlu diingat, televisi memancar melalui frekuensi dengan sumber daya terbatas, ada tanggung jawab dan kode etik yang mengikut. Jadi jawaban "pindah channel" juga sebenarnya kurang tepat. Permasalahannya tidak sesimpel suka gak suka atau pindah channel. Kalo tak empati masalah ini, niscaya kita cenderung jadi masyarakat yang permisif dan oke-oke saja menerima budaya merusak, membiarkan anak-anak kita tiap hari dicekoki tontonan orang teraniaya dari segi fisik dan ucapan. Saya memang cuma bisa mengkritik lewat gambar, tak pandai membuat program tandingan. Tapi barangkali inilah secuil usaha yang saya niatkan kiranya bisa memberi andil dalam meperbaiki moral generasi, setidaknya keluarga saya sendiri sebagai orang terdekat. Tapi lagi-lagi ini kembali ke diri kita masing-masing sebagai pemirsa. Toh kritikan ini sekadar pendapat subyektif saya, dan bagaimanapun pendapat manusia bukanlah ayat ilahi yang tak bisa disangkal kebenarannya. Orang yg berpikir, niscaya tau mana yang lebih mendatangkan manfaat ataupun mudharat. *lah, kok malah saya yang bawa serius?* haha..






Thursday 16 July 2015

Indahnya Bersyukur

:: Indahnya Bersyukur ::
Belum Tentu Orang Lain Lebih Bahagia dari Kita
Hidup selalu terbungkus oleh banyak lapisan.
Kita hanya melihat lapisan luar & tidak tahu isi dalamnya.
Kita selalu tertipu oleh keindahan di luar & tidak tahu realita yg di dalem.
Sesungguhnya semua keluarga punya masalah.
Semua orang punya cerita duka.
Begitulah hakekat hidup.
Jangan mengeluh karena masalah.
Hayatilah makna dibalik semua masalah maka semua masalah akan membuat hidup menjadi bermakna!
Jangan bandingkan hidupmu dengan orang lain, karen orang lain belum tentu lebih bahagia dari kita....

* RENCANA kita boleh INDAH, tapi rencana NYA-lah yang TERINDAH...
* HIDUP kita mungkin baik-baik saja, tapi hidup BERSAMA-NYA lebih SEMPURNA...
* PEKERJAAN kita mungkin MENJANJIKAN, tapi BERKAT-NYA-lah yang menjadikan KAYA..
* KEKUATAN tangan kita mungkin sanggup membawa kita menjadi orang HEBAT, tapi hanya BERSAMA TUHAN, kita menjadi LUAR BIASA...
~Sebab TUHAN bukan hanya MENCUKUPI apa yang kita perlukan, tapi Ia memberi dengan BERKELIMPAHAN sesuai ϑğπ waktuNYA ...
Indahnya kehidupan, bukan terletak dari banyaknya kesenangan,
tapi terletak pada rasa syukur kita kepada TUHAN..
 (Sumber: http://ceritamotivasiterupdate.blogspot.com/)



Jujur saya belom bisa merangkai kata kata indah seperti di atas...saya cuma bisa copas hiks hiks...sengaja saya copas biar saya bisa baca dan simpen buat saya sendiri....
thank you buat tulisan indahnya...
gambar dari Google

Tuesday 14 July 2015

MACAM MACAM RESEP COKELAT GANACHE

Gara-gara emak saya yang akan ultah besok yaitu 15 July, dan pengen yang fully of chocolate jadilah aku searching di google resep cokelat ganache.
Ni dapat vemale.com..sengaja aku kumpulin berbagai macan resep cokelat ganache biar aku gak repot lagi searching di google hehe.

Okeh ni menurut Vemale.com...cokelat ganache ini gak eneg dan gak pahit :
Bahan:
500 gram cokelat batangan atau chocochips
50 gram mentega
125 ml susu cair
Cara:
1. Dengan api kecil, panaskan susu dan mentega. Masak hingga kedua bahan meleleh.
2. Setelah mentega meleleh, masukkan cokelat batangan atau chocochips.
3. Aduk hingga coklat bercampur merata dengan susu dan mentega.
Tipsnya:
- Aduk hingga cokelat ganache ini halus dan mengkilat
- Jika ingin mendapatkan hasil yang halus dan mengkilat, tuang ganache yang masih encer ke atas kue. Ratakan menggunakan pisau kue.
- Ganache dapat menjadi frosting cake yang kental. Caranya: masukkan coklat ganache ke dalam kulkas selama 30 menit lalu gunakan piping bag untuk menghias bagian atas cupcake.
- Untuk hasil yang mengkilap, celupkan segera cupcake ke dalam adonan cokelat ganache yang encer.


http://www.vemale.com/kuliner/tips-dapur/50351-tips-bikin-cokelat-ganache-enak-anti-eneg.html








Ni satu lagi resep ganache ala Jeung Rina rinso yang ngetop itu ....
http://rinarinso.com/recipes/ganache-ala-rina-rinso


Bahan: 
  • 100 gr whicream bubuk
  • 200 gr/ml susu cair plain
  • 300 gr DCC (Dark Cooking Chocolate)
Cara Membuat: 
  • Rebus/panaskan susu hingga ada gelembung di tepi panci.
  • Masukkan whipcream bubuk, aduk rata.
  • Cairkan DCC (bisa dengan cara di tim atau dengan microwave). atau langsung masukke ke rebusan susu juga gak papa.
  • Sedikit demi sedikit sambil diaduk rata yaa
  • Apabila sudah rata diamkan hingga suhu ruang, kemudian masukkan ke dalam lemari es.
  • Apabila akan digunakan, keluarkan dari lemari es, biarkan hingga ganache agak lunak, kemudian mikser/kocok hingga lembut.
 kayaknya aku akan coba yang punya Jeung Rina Rinso dulu deh...mumpung bahannya ada semua hhihihi...
nanti kalo aku sudah selesai buat , akan aku updated ni blog hehe..doakan sayaa yaaaa

Naa kemaren sudah buat kue untuk emak saya ... hiks tapi maaf kamera yang very very STD jadi gambarnya gak terlalu jelas...dan designya ala kadarnya aja hihihi..makklum pemula banget..
jangan di bully yaa



 jadi tujuan aku pake ganache bukan untuk hiasan biat cantik tapi untuk nge lem si Astor biar lengket hihihi dan juga si Chaca dan choco chips biar lengket ket ket hihihi...penampakan photo di bawah adalah design awal ...jadi tengahnya aku kasih oreo 3 pieces..trus karena galau aku akhirnya ganti dengan White Cooking Chocolate yang udah aku tim dan aku cetak di bentuk hati dan alphabet IBU...
by the way bussway... untuk base cake nya aku pake bronies kukus Ny. Liem










Wednesday 1 July 2015

Cara Melelehkan DCC(dark Cooking Chocolate)

Copas dari grup. di facebook aneka resep kue dan masakan enak...
di simpen dulu di blog...

beberapa step berikut agar chocolate coating Anda berhasil.
1. Potong-potong cokelat block
Seringkali yang membuat kita lama saat melelehkan cokelat adalah karena ukurannya terlalu besar. Dan terkadang kita juga malas memotong-motong cokelat tersebut. Namun hasil lelehan terbaik dan tercepat adalah dengan memotong-motongnya menjadi bagian-bagian yang sangat kecil atau menyerutnya dengan alat serut.
2. Pastikan alat dalam kondisi kering
Pastikan mangkok/panci yang digunakan dalam keadaan benar-benar kering. Karena satu tetes air saja dapat merusak tekstur cokelat yang akan dilelehkan. Demikian juga sendok pengaduk yang digunakan juga harus dalam keadaan kering dan tidak boleh terkena air.
3. Gunakan media air panas
Melelehkan cokelat block tidak boleh langsung di atas api panas karena cokelat akan kering dan tidak bisa digunakan. Cara yang benar adalah panaskan air dalam panci berukuran besar yang agak melebar. Kemudian masukkan mangkuk/panci yang sudah berisi potongan cokelat block. Aduh cokelat hingga meleleh dan segera angkat jika semua cokelat sudah leleh.
4. Mengaduk cokelat
Mengaduk cokelat yang sedang dilelehkan adalah sebuah langkah yang wajib dilakukan. Yang pertama agar cokelat leleh merata, dan yang kedua agar cokelat lebih lembut dan mengkilap.
5. Bagaimana jika kemasukan air?
Jika memang tidak sengaja adonan cokelat tersebut kemasukan air, tambahkan saja sepucuk sendok teh mentega di bagian cokelat yang terkena tetesan air. Kemudian aduk kembali hingga merata.
6. Agar cokelat bisa dilelehkan kembali?
Terkadang ada saja yang harus kita lakukan terlebih dahulu dan akhirnya meninggalkan cokelat yang sudah dilelehkan. Alhasil perlahan cokelat kembali membeku dan sulit dilelehkan kembali. Bila ini terjadi, tambahkan sedikit saja coating fat agar cokelat bisa kembali dilelehkan dan dipakai. Namun coating fat juga tidak boleh digunakan terlalu banyak agar tidak mempengaruhi dan mengubah tekstur cokelat.

Semoga berhasil Bu ibu...
 Kalau cokelat mau di pakai untuk menghias cookies atau kue lainnya, baiknya di masukkan ke dalam Pipping Bag trus di masukan ke dalam panci tim yang seperti no 3.