Hubungan seorang suami dengan istri atau
sebaliknya adalah hubungan kerja sama. Saling. Saling berbagi. Saling
memahami. Saling mengerti. Saling membantu. Saling mencukupi. Dan semua
makna saling dalam kebaikan, bukan keburukan.
Sayangnya, nilai kerja sama dalam rumah
tangga ini semakin terkikis. Masing-masing individu dalam rumah tangga
menjadi sangat egois. Hanya sibuk dengan urusannya tanpa mau sedikit pun
melirik-apalagi membantu-pasangannya. Padahal, budaya kerja sama ini
amat efektif untuk semakin menautkan cinta di antara pasangan.
Seorang suami merasa egois dan enggan
membantu pekerjaan istrinya di rumah hanya karena pemahaman bahwa tugas
utamanya adalah mencari nafkah di luar rumah. Sehingga setelah sampai di
rumah, ia merasa bebas tugas. Jangankan membantu istri, bahkan saat
dimintai tolong untuk mengerjakan pekerjaan yang remeh pun enggan,
bahkan menolak dengan cara yang kasar. Padahal hanya dengan mengesampingkan
sedikit ego diiringi niat yang tulus untuk membantu istri, meski seremeh
apa pun, ianya menjadi hiburan yang sangat efektif untuk meluruhkan
lelah di badan, mencerahkan pikiran, sekaligus menyejukkan bagi ruhani.
Jika Anda sudah menikah, sebagai suami,
cobalah perhatikan kalimat yang disampaikan oleh salah satu suami
terbaik sepanjang sejarah manusia. Ialah menantu Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wa sallam, sepupu, sekaligus sahabatnya yang utama.
Ialah Sayyidina Ali bin Abi Thalib yang
pernah berkata kepada istrinya, “Demi Allah, aku senantiasa menimba air
dari sumur hingga dadaku terasa sakit.”
Saksikanlah! Inilah sosok yang pernah
menjadi pemimpin kaum Muslimin. Ialah pribadi yang menduduki satu tempat
dari empat tempat mulia bagi sang Khalifah nan agung umat ini.
Ali, dari pernyataannya itu, memberikan
teladan. Di tengah berbagai kesibukannya dalam berdakwah di jalan Allah
Ta’ala, mengurus kaum Muslimin, mengupayakan nafkah untuk istri dan
anak, beliau senantiasa menyempatkan waktu untuk membantu sang istri di
rumah.
Dan saksikanlah jawabannya. Sayyidatina
Fathimah binti Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam menjawab ucapan
suaminya dengan berkata, “Dan aku, demi Allah, memutar penggiling gandum
hingga tanganku melepuh.”
Aduhai romantisnya. Inilah potret
keluarga terbaik. Inilah gambaran pasangan suami-istri yang tidak hanya
romantis, tetapi juga semakin mendekatkan masing-masing anggotanya
kepada Allah Ta’ala.
Masih malas membantu istri di rumah?
Mungkin Anda memang tak layak dikumpulkan bersama Sayyidina Ali bin Abi
Thalib dalam satu gerbong di surga-Nya.
Bagi yang sedang berkunjung dekat daerah Dago, Bandung silahkan mampir menginap di hotel keluarga di Bandung atau hotel resort di Bandung. Yang pastinya nyaman dan cocok untuk keluarga.
ReplyDelete