Wednesday, 7 February 2018

Paket Valentine dan Tahun Baru Imlek di The Excelton February 2018

Bagi anda yang ingin menghabiskan hari kasih sayang bersama orang terkasih yang jatuh pada 14 Februari mendatang,  dapat menghabiskan malam romantis anda dengan candle light dinner hanya berdua pasangan anda di Sky lounge lantai 10 The Excelton Hotel Palembang.
Lince Director Of Sales didampingin Hardiansyah Gumay Marcom Manager The Excelton Hotel Palembang mengatakan, nantinya suasana di sky lounge ini akan di buat seromantis mungkin dengan dekor penuh bunga dan lambang cinta. Tak hanya itu live musik akustik serta berbagai macam menu akan memanjakan lidah para pasangan ini seperti menu western food, antara lain salmon trico, baby lobster dan menu dessert lainnya yang tentunya dapat dinikmati pasangan yang sedang merayakan Valentine atau hari kasih sayang ini.


“Untuk paketan Canddle light dinner di sky lounge kita tawarkan dengan harga Rp759.800 net per pasangan. Pasangan yang minat bisa tinggal datang dan menikmati malam romantis ini,”kata Umay, begitu akrab disapa.
Tapi bagi yang ingin menikmati malam Valentine bersama keluarga dan teman teman, bisa juga menikmati Valentine’s  day buffet dinner di Perfecto Cafe hanya Rp. 220.000 per orang sudah net.
Selain promo Valentine kata Umay, pihaknya juga masih menawarkan promo imlek atau tahun baru Cina pada 15 Februari malam yakni Buffet Dinner di Diamante Grand Ballroom.
“Harga yang kita tawarkan untuk paket Buffet Dinner ini kita tawarkan seharga Rp 268.000 per orang sudah net. Menu yang dihadirkan sesuai dengan tema Imlek ada barongsai, live musik ,”tambah Umay.
Dan bagi anda yang minat bisa datang dan bisa pesan dari sekarang. Apalagi untuk Canddle light Dinner ini hanya terbatas untuk 8 pasangan saja.
Sedangkan untuk buffet dinner tahun baru Imlek ditargetkan 300 orang untuk 30 meja. “Jadi buruan ya pesan dari sekarang juga bisa datang langsung ke hotel atau bisa pesan ke 0711 416609,”katanya. (Ofie by-Pena Sumatra)

Saturday, 3 February 2018

From linkedin

https://www.linkedin.com/feed/update/urn:li:activity:6364947555297607680

Tuesday, 30 January 2018

Mimpi ketemu Pak Jokowi

Semalem mimpi ketemu Pak Jokowi. Jadi ceritanya aku nekat coba nelp Pak Jokowi, ternyata diangkat sama beliau. Terus saya bilang. Pak kalo ke Palembang mampir dong ke rumah saya. Dan ternyata ketika Pak Jokowi ke Palembanh, dia beneran mampir ke rumah. Padahal dalam mimpi saya tuh jalanan rumah saya tuh becek, dan kotor. Terus saya senengggg banget sampe photo2 terus sama Beliau. Tapi beliau gak marah. Cuma paspampresnya aja yg misuh2 xixixi. Kayak nyataaaaa banget. Ya Allah pengen banget duduk bareng sm Pak Jokowi ngobrol soal bangsa ini dll. Apa ini masih effect The Excelton diinepin sama Beliau yaaa jadi sampe ke bawa mimpi hihiji. Mudah2an next visit dia ke Excelton lagi nginepnya.
I love u full Pak Jokowi. My president. 2 periode

Tuesday, 16 January 2018

Partai Anti Islam

Di Jatim Mereka Gagal

Ceritanya mau bikin gerakan menggembosi partai anti-Islam. Emang ada gitu partai anti-Islam? Kagak. Itu pan suka-sukanya mereka aja. Prinsip mereka, aku adalah Islam. Jadi, apapun kehendakku adalah kehendak Islam. Siapapun yang kumusuhi, itu adalah musuh Islam.

Jadi ceritanya, mereka bikin definisi bahwa partai-partai penolak UU Ormas adalah pendukung Islam. Tentu saja kita harus berpikir sambil ngeden dengan keras, bagaimana ceritanya Gerindra itu bisa disebut pendukung Islam. Pokoknya gitu deh.

Skenarionya, jangan dukung calon yang didukung oleh partai-partai anti-Islam. Artinya, dukunglah calon yang didukung oleh PKS, PAN, dan Gerindra.

Eh, ternyata ketiga partai itu gagal mendapat calon sendiri. PKS dan Gerindra bergabung mendukung Gus Ipul, yang juga didukung oleh PDIP. Ini partai yang selama ini mereka tuduh anti Islam, bahkan PKI. Kok malah PKS bergabung ke situ?

Ya itulah politik. Khususnya politik Indonesia, yang ideologinya adalah kekuasaan. Pokoknya menang.

Orang-orang ini pun sadar, mereka juga berpilitik kok. Cuma mereka tidak dari partai. Mereka sadar realitas politik itu. Mereka membangun jargon itu untuk membodohi orang-orang. Siapa? Yang bodoh dan mau dibodohi.

HASAN ABDURAHMAN

Sunday, 31 December 2017

Pribumi dan Non Pribumi

MASALAH PRIBUMI DAN NON PRIBUMI

Ini adalah soal orang-orang yang merasa bahwa Islam dan kaum muslim masih dipinggirkan, dizolimi. Ini adalah soal orang-orang yang menganggap orang Kristen itu musuh. Ini adalah soal orang-orang yang menganggap Indonesia sedang dan akan dikuasai Cina.

Soal Islam yang dipinggirkan, sebenarnya umat Islam itu kurang apa sih? Kementerian Agama itu hampir 100% kegiatannya melayani kebutuhan umat Islam. Lalu ada pengadilan agama, yang khusus melayani umat Islam. Ada badan amil zakat, juga untuk umat Islam.

Tahu nggak bahwa anggaran Kementerian Agama itu sebesar 62 T, nomor 3 terbersar, setelah Kementerian Pertahanan dan Kementerian PUPR? Untuk apa? Sebagian besarnya dinikmati umat Islam.

Jadi apa yang kurang? Yang kurang adalah rasa terima kasih kepada negara dan pemerintah.

Masih ada orang Islam yang belum puas kalau negara ini tidak ditata sesuai kehendak mereka. Mereka ingin pakai aturan Islam, semua dipegang orang Islam, yang non muslim jangan menonjol. Mereka tidak ingin hidup saja, tapi mereka ingin menguasai.

Lalu, ini juga soal orang-orang yang menganggap Kristen itu adalah musuh. Mereka meyakini bahwa Kristen tidak akan pernah diam, sampai mereka menguasai umat Islam. ( QS Tak henti2nya Nasrani mempengaruhi kamu spy mengikuti mrk ).

Apa salah orang Kristen? Mereka menzalimi umat Islam. Kapan? Itu waktu Perang Salib? Ha? Itu perang antara orang Arab dengan orang Eropa. Kenapa kita ikut? Mereka, orang-orang Arab itu tidak pernah peduli dengan sejarah kita, kok.

Tapi, itu penjajah Belanda kan Kristen? Oh ya? Kalau penjajah Jepang itu apa? Tahu tidak, Turki itu juga menjajah Arab. Muslim menjajah muslim. Kau menyebutnya khilafah islamiyah. Prinsipnya imperium besar, seperti gagasan yang Asia Raya yang dibawa Jepang. Bedanya, Jepang tidak menjual Tuhan mereka pada kita, atau jualan Tuhannya tidak laku.

Karena merasa terjajah itulah negara-negara Arab kemudian memberontak terhadap Turki, lalu memerdekakan diri.

Penjajahan itu soal suatu bangsa ingin menguasai bangsa lain. Ia tidak membawa kepentingan agama. Ingat, orang-orang Kristen juga berjuang melawan penjajah, untuk memerdekakan diri bgtu jg org Tionghoa.

Cina menguasai ekonomi, kata mereka. Eh, ada Bakrie, Chairul Tanjung, Kalla, dan masih banyak lagi. Mereka bukan Cina, tapi juga menguasai ekonomi. Jadi, siapa yang menguasai ekonomi? Yang bekerja keras.

Pada akhirnya, ini adalah soal orang-orang yang tidak bernalar dengan benar. Tidak paham agama, tidak paham sejarah, tidak berpikir. Bahkan juga tidak bekerja. Orang-orang yang kalah dalam persaingan kehidupan, lalu sibuk menyalahkan orang lain.

Saat orang-orang bekerja, mereka berdemo. Lha, kapan kau akan menguasai ekonomi kalau kau tidak bekerja.

Jadi muslim disurupi 3 Syetan:

1. Syetan IRI dengki kpd orang Tionghoa yg ulet dan terus menyalahkan org lain. Lalu menciptakan hantu komunis dimana mrk tdk tau bhw komunis justru memperhatikan org kecil dan menolak penjajahan. China memproduksi brg2 murah dgn semangat "komunis" yg mengantarnya sejajar dgn Amerika.

2. Syetan Kebencian muslim kpd org Kristen jg dipengaruhi oleh BACAANnya. Maaf apa yg dibacanya tdk boleh dishare krn akan dituduh menghina agama.

3. Syetan Kebodohan. Mrk tdk pernah mempelajari sejarah dengan baik bhkn menganilis kebenaran2 bacaannya. Mempercayai hoax dan provokasi dgn bgtu mudah bahkan berdoa sbb:


Oleh: Kang Hasan

Saturday, 30 December 2017

Belanja di warung pribumi

Tadi pagi saya belanja di pasar, beli bahan buat masak siang. Pertama beli ikan kakap. Penjualnya orang Batak. Istrinya Jawa. Terus, di tukang ikan lain saya beli ikan juga, untuk dibakar. Yang jual orang Sunda, istrinya Madura. Beli kelapa parut, yang jual orang Banten, tapi pemiliknya orang Minang. Beli bumbu sama orang Minang juga. Lalu beli sayur, genjer dan tauge, yang jual Sunda. Beli Mangga, yang jual Jawa. Kemudian beli telur, yang jual Cina.

Saya kebetulan tahu suku-suku penjual itu, baik dari logat maupun dari wajahnya. Tapi saya membeli barang mereka karena butuh. Saya belanja pada mereka karena mereka menyediakan kebutuhan saya.

Itu alasan waras untuk belanja.

Saya tidak pernah tahu apa agama mereka. Batak penjual ikan itu entah Islam atau Kristen. Uda penjual bumbu itu mungkin Islam, tapi mungkin juga bukan, karena bulan puasa sering saya lihat dia merokok. Koko penjual telur itu bisa jadi Kong Hu Cu, Kristen, Buddha, atau Islam.

Saya tidak pernah mau tahu apa agama mereka, karena bukan urusan saya. Saya belanja karena mereka menjual kebutuhan saya.

Ada orang-orang yang berkampanye untuk belanja pada orang pribumi saja, atau pada muslim saja. Bagaimana caranya? Tanya dulu agama penjualnya? Periksa KTP-nya? Lha, bagaiman kalau ternyata dia cuma Islam KTP?

Ada orang-orang yang mau hidup dengan cara yang pelik. Ketahuilah, mereka tidak sedang menjalankan ajaran Islam. Islam tidak mengajarkan hal-hal seperti itu. Mereka sedang menjalankan ajaran kebodohan.

By Hasan Abdulrahman